Jumat, 21 Desember 2012

Tempat-tempat yang Menyejukkan dari Hangatnya Musim Panas di Korea


Kota Gyeongju,

Dengan banyak pantai, makanan laut, dan angin laut, daerah pantai Korea telah lama menjadi tujuan favorit untuk liburan musim panas. Musim panas ini, wisatawan mencari sesuatu yang baru dapat menuju ke titik-titik baru yang  telah dibuka sepanjang pantai dan mengambil eberapa pemandangan laut yang paling indah dan unik yang Korea yang ditawarkan.

Pada tanggal 9 Juni, Kementerian Pertanahan, Transportasi dan Kelautan mengumumkan selesainya pembangunan fasilitas untuk 16 poin pemandangan baru di timur, barat, dan pantai selatan Semenanjung Korea. Sejak 2010, kementerian itu telah bekerja sama dengan pemerintah daerah di Gyeongju, Taean, Busan, dan kota-kota pesisir lainnya untuk merancang dan membangun deck observasi, menara observasi, jalan setapak, dan fasilitas lain yang akan menampilkan fitur alam yang unik dari setiap titik indah.

Timur Laut: air murni, prisma vulkanik


Di Gyeongju, Gyeongsangbuk-do (Gyeongsang Utara Provinsi), di kota dari Yangnam,heksagonal garis batuan vulkanik pantai di berbagai formasi. Dikenal sebagai jusangjeolli, pola-pola batu juga dapat ditemukan di Pulau Jeju, bentuk dan penampilan mereka bervariasi membuktikan kecepatan tinggi di mana lava mendingin.


1.jpg


Dua hal indah yang unik di sepanjang pantai Korea meliputi formasi batuan vulkanik di Gyeongju (kiri), lepas dari pantai timur, dan Suncheon Bay (kanan) lepas dari pantai selatan (Foto milik Departemen Pertanahan, Transportasi dan Kelautan).

Sering disebut "hadiah dari alam," adalah jusangjeolli hanya satu dari berbagai obyek wisata yang dapat dieksplorasi dari sudut lain yang baru dibuka di Gyeongju. Dek observasi menawarkan pemandangan Eupcheon dan pelabuhan Haseo, yang dihubungkan oleh jalur perjalanan 1,7 kilometer yang mengarahkan pengunjung dengan bidang bunga liar, sebuah mercusuar tua, dan jembatan tali bergoyang. Situs ini juga merupakan tempat yang ideal untuk menangkap matahari terbit.

Serenity dan inspirasi lepas pantai barat


Taean County di Chungcheongnam-do (Chungcheong Selatan Provinsi) telah lama dikatakan sebagai titik berhenti selama pengembaraan dari penyair cinta Li Bai dari Dinasti Tang, yang, sebagai cerita, mengarang puisi sambil berjalan di sepanjang pantai berbatu .

2.jpg


Pemandangan indah sepanjang pantai Korea menawarkan pemandangan unik dari lautan sekitarnya. Dalam Taean County, Chungcheongnam-do, bekas pangkalan militer telah direnovasi menjadi wilayah pengamatan (kiri), di mana pengunjung dapat menikmati pemandangan laut dan pulau-pulau terdekat (kanan) (Foto milik Departemen Pertanahan, Transportasi dan Kelautan ) 

Dahulu rumah bagi basis militer, fasilitas lepas dari pantai Taean telah dikonversi menjadi taman dengan jalur perjalanan dan sebuah dek observasi. Dari dek, pengunjung dapat menikmati pemandangan dari pantai terdekat, pulau-pulau Chilbaengi, yang Sindu-ri bukit pasir pesisir (Monumen Alam Nomor 431), dan pemandangan pesisir lainnya yang megah.

Pantai selatan, di mana sungai-sungai mengalir ke laut


Pemandangan yang indah lepas dari pantai selatan meliputi dek pengamatan di Geoje Island, Gyeongsang-do (Gyeongsang Selatan provinsi) yang menawarkan pemandangan menakjubkan dari formasi tebing batu pulau Haegeumgang serta bagian terpencil dari Hallyeo Maritim National Park.

3.jpg


Pengunjung ke pantai selatan Korea bisa menikmati pemandangan laut dan formasi pulau terdekat (kiri) di dek pengamatan di Geoje Island (kanan) (Foto milik Kementerian Pertanahan, Transportasi dan Kelautan).

Dalam Wando County di Jeollanam-do (Provinsi Jeolla Selatan), pengunjung menuju seluruh Sinji Bridge k, pantai berpasir lembut Sinji Myeongsasimni Beach atau ke pulau banyak Dadohae Haesang (Marine Nusantara) Taman Nasional dapat berhenti di tempat istirahat yang baru dibangun yang menawarkan pemandangan dari kedua Wando dan pulau-pulau Judo.

Pesona kota-kota pesisir Korea

Selanjutnya Taman Demokrasi di Yeongju-dong, Busan, sebuah bangunan dua lantai yang baru berdiri di daerah yang untuk sementara diduduki selama Perang Korea oleh orang-orang yang mengungsi dari rumah mereka. Pemandangan dari gedung menggabungkan lanskap perkotaan dengan pengaturan alam dan termasuk pemandangan seperti Busan North Port, Yongdusan Park, Publik Proyek Sanbokdoro Seni, dan Gunung Bongnae di pusat Yeongdo Island. Bangunan ini juga mencakup ruang pameran menampilkan gambar dan video yang menggambarkan sejarah penduduk daerah pelabuhan Busan dari sejak Periode Joseon Tengah.

4.jpg


Kota-kota pesisir Korea menggabungkan keindahan alam laut dengan energi yang ramai dari sebuah lanskap perkotaan. Titik pengamatan baru di kota pelabuhan Busan (kiri) dan Wando County (kanan) menyediakan pengunjung dengan pemandangan unik (Foto milik Departemen Pertanahan, Transportasi dan Kelautan) 


Situs Pemandangan indah ini telah ditunjuk dan dibangun di kota-kota pesisir lainnya, termasuk Dangjin, Gangjin, Boseong, Tongyeong, Suncheon, dan Yeosu, di mana Expo 2012 Yeosu Korea saat ini sedang berlangsung.

Informasi lebih lanjut tentang lokasi, transportasi, dan daerah wisata lokal dapat ditemukan di Portal Korea Land serta situs Organisasi Pariwisata Korea.

Oleh Kwon Jungyun
Korea.net Staf Penulis
Credit :beritakorea +panduanwisata

Berkemah Menjadi Booming Sebagai Perjalanan Gaya Baru


  


Belakangan ini, kamping berkembang pesat, maka jumlah orang yang menikmati kegiatan kamping melampaui 1 juta orang. Setelah berlakunya sistem 5 hari kerja seminggu, banyak masyarakat memiliki waktu senggang pada akhir pekan, serta banyak ingin beristirahat di dalam suasana alam dengan nyaman sejalan dengan berkembangnya 'healing.' Dengan alasan seperti itu, banyak masyarakat memilih kegiatan kamping. 



Sejalan dengan meningkatnya jumlah orang yang menikmati kegiatan kamping, pangsa pasar kamping di dalam negeri juga turut mengalami kemajuan. Pangsa pasar dengan senilai 200 miliar won pada tahun 2010 meningkat sebanyak 2 kali lipat, maka mencapai 400 miliar won dalam 2 tahun saja. 




Source :kbsworld/TR

Wisata Rumah Hantu di Korea Selatan



Musim panas adalah musim horor. Begitulah yang terjadi di Desa Yongin Korea Selatan. Di situ ada sebuah tradisi yang disebut "Gwishin". Tradisi ini hanya bisa dilakukan saat musim panas. Sebab pada musim itu diyakini bahwa jiwa-jiwa orang mati akan terperangkap di bumi. Jiwa-jiwa itulah yang akan berkeliaran di pedesaan. Keyakinan itulah yang dimanfatkan warga di sana menarik wisatawan. Dibikin wisata desa horor. Desa yang terkenal dengan aksi dramanya di Korea Selatan itu menyulap perkampungan menjadi wahana horor satu kampung.

Semua rumah, warga, dan properti yang ada diubah menjadi horor. Busana, efek-efek khusus, pencahayaan, suara, serta make up dari warga membuat bulu kuduk pengunjung tidak hanya berdiri tapi juga meriang. Mereka yang datang ke desa ini untuk menguji adrenalin pun dibuatnya lari terbirit-birit. 

Seperti yang dialami Na Won-ju. Wanita muda ini bersama pacarnya rela mendatangi desa yang berjarak sekitar 40 kilometer arah selatan Seoul ini untuk menikmati wisata horor ini. "Ternyata ini lebih horor dari yang saya kira," kata Na yang mencengkeram lengan kekasihnya.

Salah satu tokoh hantu yang tersohor di Yongin adalah "Hantu Perawan." Hantu ini digambarkan dengan sosok seorang wanita berambut panjang yang menggunakan pakaian berkabung tradisional berwarna putih atau yang biasa disebut Sobok. 

Hantu lain yang tak kalah menyeramkan adalah cerita-cerita di kamar mandi. Ada pula studio musik rekaman yang dihantui siluet seorang penyanyi hantu.



Source : Viva News

Pemandangan Indah Pulau Merah, Hong-do Island


 

View paling menarik di Hong-do Island ialah saat matahari tenggelam. Saat itulah semua permukaan pulau ini akan berwarna kemerahan. Itu sebabnya, Hong-do Island disebut juga sebagai red island alias pulau merah.

Pantai di kepulauan Hong-do dibatasi oleh tebing yang menjulang tinggi dengan beragam bentu bebatuan. Beberapa sudut dari kepulauan ini dihiasi hutan yang menghijau. Perpaduan warna birunya laut, bentangan langit dan hutan yang rimbun ini merupakan daya tarik utama Hong-do Island. Total, ada 33 view terbaik yang bisa kita peroleh saat melakukan photo hunting disini.


 Namun dari kesemuanya itu yang paling terkenal adalah Hongdosipkyeong.  Bersama Nammun Rock dan gua Seokhwagul, Hongdosipkyeong menampilkan kecantikan pemandangan Hong-do Island. Berlayarlah selama sekitar 2 jam untuk melihat dari dekat semua keindahan dan keunikan alam pulau ini.

Oya, jika ingin pengalaman yang berbeda, pengelola setempat juga menjual paket wisata dengan perahu. Tarif paket ini sekitar 20.000 Won termasuk melihat Hongdosipkyeong. Anda akan didampingi seorang guide yang akan menerangkan semua formasi bebatuan dan karang di Hong-do Island.

 


Jika ingin mendapatkan foto yang sempurna Anda bisa mendaki ke sebuah dek observasi yang menghadap desa kecil bernama Ilgu Village. Dari titik ini akan terlihat deretan rumah yang membentuk sebuah kampung. Di bagian lain, hamparan pantai dan karang serta tebing terlihat gagah menjaga desa ini. Selanjutnya kita bisa jalan-jalan mengunjungi desa-desa disini. Melihat dari dekat kegiatan warga desa sehari-hari sambil memotret beberapa tempat yang menarik.

Kepulauan Hong-do dihuni sekitar 270 jenis tumbuhan dan 170 jenis hewan.  Karena pemerintah setempat ingin mempertahankan kelestarian alam ini maka sejak tahun 1965 Hong-do ditetapkan sebagai kawasan cagar alam. Tidak itu saja, sejak tahun 1981, kepulauan ini menjadi bagian dari Dadohe Marine National Park. Jika Anda ingin mengunjungi Hong-do, kita hanya diizinkan masuk ke area-area yang sudah ditunjuk sebagai destinasi wisata. Pengunjung yang melanggar aturan ini akan didenda oleh pengelola setempat.


 

Setiap pegunjung harus membayar tiket masuk seharga 2.600 Won untuk dewasa, 1.100 Won untuk remaja dan 550 Won untuk anak-anak. Sedangkan jika bersama rombongan besar maka harga tiketnya jauh lebih murah. Untuk mencapai Hong-do Island, Anda bisa naik bus nomor 1 dari Mokpo Station menuju Mokpo Ferry Terminal. Setelah itu naiklah fery ke Hong-do Island.

Jika menggunakan pesawat, Anda bisa mendarat di Mokpo Airport. Dari bandara menuju Mokpo station untuk naik bus menuju Mokpo Ferry Terminal.  Tarif kapal fery menuju Hong-dodengan 140.000 Won untuk sekali jalan.
Selama berwisata di Hong-do Island Anda bisa menginap di hotel-hotel yang berada di Gwangju sepertiRamada Plaza Gwangju, Holiday Inn Gwangju atau Prado Hotel.


Source :panduanwisata com .

Enam Air Terjun Indah di Korea Selatan


Melihat objek wisata Korea memang  tidak pernah ada habisnya, selalu menarik untuk di kunjungi. Salah satu contohnya wisata alam seperti air terjun indah di Korea yang wajib chingudeul kunjungi selagi di Korea Selatan. Beberapa kawasan di Korea Selatan memiliki air terjun indah yang menjadi daya tarik wisatawan  untuk menikmati keindahan wisata alamnya. Beberapa air terjun Indah di Korea Selatan yang mungkin bisa chingu kunjungi ialah sebagai berikut.

1.  Wibong Falls



Air terjun wibong terletak di bagian timur Wibongsanseong Benteng, air terjun Wibong  memiliki ketinggian 60 meter.  Di area air terjun ini berbentuk batu dan pohon lebat yang memenuhi sekitar air terjun tersebut.  Chingudeul akan melihat sensasi keindahan air terjun Wibong yang telah lama dianggap sebagai salah satu dari “Eight Splendid Landscapes of Wansan”.

2.  Guryong Falls


Air terjun Guryong  terletak diatas hamparan tiga kilometer dari Sogeumgang, Cheonghak-dong, Taman Nasional Odaesan. Guryong sendiri memiliki arti Sembilan naga.  Air terjun Guryong   memiliki legenda  turun temurun  yang mengatakan bahwa masing-masing air terjun diduduki oleh seekor naga. Kita bisa melihat air terjun ini memiliki sebuah sisi menarik tersendiri  dengan bebatuan yang  berada di air terjun Guryong.

3.  Paraeso Falls


Jika chingudeul pergi kearah selatan dari dari Seoknamsa Temple serta datang dari Mt. Gajisan, chingudeul akan melihat sebuah lembah dimana terdapat air terjun indah ini. Teretak di Ulsan-si Ulju-gun Sangbuk-myeon Icheon-ri, air terun  Paraeso mampu menjadi obek wisata alam yang cukup diminati, meskipun  lokasi untuk menuju air terjun ini sangat terpencil. Air terjun Paraeso memiliki kolam yang luasnya sekitar 100 meter . Atraksi air terjun dan lembah di sekitarnya menjadi sebuah atraksi populer selama musim panas khusunya bagi pejalan kaki yang ingin menikmati keindahan hutan alam di dekat air terjun Paraeso.

4.  Yongso Falls


Meskipun air terjun ini  tidak terlalu tinggi, namun tetap saja air terjun Yongso menjadi wisata alam yang diminati oleh wisatawan. Air terjun Yongso memiliki tinggi 6 meter terletak di Yeongwol-eup ri-Yeonha. Menurut legenda, Air Terjun Yongso adalah tempat tinggal binatang ajaib, Imugi, sebelum ia berubah menjadi naga dan terbang ke langit. Pada musim panas, lembah es aliran sungai dingin melalui menghijau, hutan berdaun dan di musim gugur seluruh area dedaunan menjadi merah. Keindahan alam mencolok di air terjun Yongso  dipercaya sebagai tempat magis untuk dikunjungi.

5.  Yukdam Falls  


Air terun Yukdam terletak di Gangwon-do Sokcho-si Seorak-dong in Seoraksan National Park. Air terjun Yukdam sebenarnya terdiri dari enam air terjun dan sebuah kolam.  Air terjun ini memiliki pesona yang sangat menarik untuk dilihat oleh  pengunjung. Yang menarik adalah bagaimana air terjun kecil ini muncul dengan aliran lambat kemdian air mengikis di batuan, dan  menciptakan genangan air dengan beberapa tingkatan  yang kemudian menjadi serangkaian air terjun yang cantik untuk dilihat.

6.  Gugok Falls


Air terjun Gugok terletak di  dekat Gunung Bonghwasan di Chuncheon-si, Gangwon-do. Air yang Jatuh pelintir dan berputar sembilan waktu yang berbeda sebelum jatuh  turun dari dinding batu besar, berakhir di sebuah kaskade 50m megah. Air terjun ini  dikelilingi oleh formasi batuan yang menarik, seperti Haneulbyeokbawi Rock.

Air terjun Gugok resmi ditetapkan sebagai tempat wisata Korea pada tanggal 13 Februari, 1981. dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai ke air terjun dengan berjalan kaki. Di musim dingin, air terjun ini sangat populer di kalangan pendaki karena, ketika air beku ketinggian dan ukuran tipis dari air terjun yang tentunya sangat sempurna untuk pendakian es. Jika chingu hendak mendaki melalui jalur terdekat melewati gunung kecil bernama "Kkaldakgogae , Chingu  akan menemukan sebuah desa Munbae di mana pengunjung dapat menikmati Sanchaebibimbap dan meminum minuman keras tradisional Korea.



Korea Tourism Organization (Indonesia)

Daya Pikat Plum Flowers Korea


2889022b18e164b17ac1e955707f07ca_bunga-plum

Plum Flowers menjadi daya pikat tersendiri di Korea, Bunga ini memiliki simbol kekutan khususnya untuk masyarakat Korea yakni sahabat yang menyatu di musim dingin. Bunga plum,memiliki arti yang sama dengan anggrek, bambu dan bunga krisan, dijuluki sebagai “tanaman bangsawan”. Ini dikarenakan karakteristiknya yang mewakili sifat keningratan, seperti kemurnian (anggrek), kebenaran (bambu) dan kerendahan hati (krisan).

Tanaman Plum atau Prunus mume, berasal dari Tiongkok barat daya. Lebih dari 3.000 tahun pohon plum ditanam di tanah Tiongkok, termasuk Tiongkok Utara, dimana musim dinginnya lebih dingin. Dari Tiongkok, bunga plum menyebar ke Korea, Jepang (disebut ume), dan lain-lain, sebagai tanaman hias. Pohon plum akan berbunga sebelum mengeluarkan daunnya saat musim semi.
Mahkota bunga plum biasanya memiliki 5 helai, satu lapis atau banyak lapis, dan umumnya berwarna pink atau merah, putih, dan kuning. Warna pink/merah seringkali digunakan untuk perayaan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari dan awal Februari.
Saking cantiknya bunga ini, beragam aplikasi desain yang ditonjolkan untuk mengangkat bunga ini menjadi motif menarik untuk fashion, aksesoris, dekorasi dan banyak lagi. Berikut ini keindahan bunga plum yang bisa kita lihat.

81f63b7946282fe65bd68dd60a8b6679_perhiasan-bunga-pulm
9543f00bf2b54f41efe4fcf2a2d19a0f_aksesori-bunga-pulm

Perhiasan dengan mengaplikasikan desain bunga plum juga bisa ditonjolkan disini, khususnya untuk wanita.

2ca668b9c01a06638a1ca6e0dcc5ab09_desain-bunga-pulm

Bunga plum juga bisa diaplikasikan dengan sentuhan semenarik mungkin, bisa dengan sofa dan juga piranti memasak lainnya. Menarik bukan?


e294d9decb26fc1e9d0cd331d8c74236_cashing-hanphone-bunga-pulm
Cashing Handphone dengan desain bunga plum juga bisa anda nikmati seindah dan sefeminim ini . Kesan elegan menyatu dengan handphone ^^ .
 
c343832dfe0177b6138fc558e934a5c6_festival-bunga-pulm
Plum Blossom Festival

Bunga plum juga bisa menambah keharmonisan dirumah anda dengan sentuhan warna yang soft. Di Korea ini bunga plum juga dijadikan sebagai festival musiman yang sayang sekali jika dilewati.

Informasi yang saya dapat dari Fanpage Korea Tourism Organization Indonesia. Setiap bulan Maret Gunung Baegunsan di hilir Sungai Seomjingang ditutupi dengan bunga plum. 100.000 pohon plum mekar bersama-sama menawarkan pemandangan. di bawah pertanian di flat lumpur dari Sungai Seomjingang, menawarkan pemandangan menarik. The ‘Maehwa Festival’ atau Plum Blossom Festival biasanya diadakan di Desa Seomjin setiap bulan Maret. Semoga Informasi ini bermanfaat untuk anda :-)

Cara Memesan Taksi dan Mobil Van di Korea Selatan




Taksi di Korea Selatan memiliki jumlah yang berlimpah, kondisi yang bersih, aman, dan terjangkau. Jika ingin menaiki taksi, chingudeul bisa memanggilnya dipinggir jalan, menaiki taksi yang sedang menunggu penumpang atau juga bisa dengan cara memesan taksi lewat telefon. Namun, tarif sedikit lebih mahal jika chingudeul memesan taksi lewat telefon. Selain itu, para pengemudi taksi sudah banyak yang bisa berbahasa Inggris sehingga memudahkan chingudeul yang kurang paham berbahasa Korea.

Taksi di Korea Selatan khususnya di Seoul saat ini sudah bisa menerima pembayaran lewat kartu kredit atau kartu prabayar seperti Korea Pass atau T-Money. Yang perlu diketahui adalah tarif taksi di kota-kota di Korea Selatan berbeda-beda.


Jenis-jenis Taksi
  • Taksi Umum

Sistem tarif didasarkan pada jarak dan waktu. Tarif dimulai pada ₩ 2.400 untuk 2 kilometer pertama dan naik bertahap ₩ 100 setiap 144 meter. Jika taksi berkecepatan kurang  dari 15 kilometer per jam, biaya tambahan sebesar ₩ 100 per 35 detik akan ditambahkan ke ongkos. Ongkos antara Bandara Internasional Incheon dan pusat kota Seoul biasanya sekitar ₩ 50.000 (termasuk tol). Tarif meningkat 20% antara tengah malam dan pukul 04.00 pagi.


  • Deluxe Taxi

Deluxe Taxi disebut "mobeom" taksi di Korea, berwarna hitam dengan tanda kuning di bagian atas dan bertuliskan "Deluxe Taxi". Deluxe Taxi menawarkan ruang penumpang lebih besar dan standar layanan yang lebih tinggi. Tarifnya ₩ 4.500 untuk 3 kilometer pertama dan ₩ 200 untuk setiap 164 meter atau setiap 39 detik jika kecepatan turun di bawah 15 kilometer per jam. Tarif biasa antara Bandara Internasional Incheon dan pusat kota Seoul adalah sekitar ₩ 80.000 won (termasuk tol). Deluxe Taxi tidak ada biaya tambahan dimalam hari, tersedia di stand yang terletak di hotel, stasiun, terminal bus, dan jalan-jalan kota besar. Chingudeul juga bisa memesannya disini: 02-558-8000 (Inggris dan Jepang).

  • Jumbo Taxi
Jumbo Taxi

 Mobil Van

Jumbo Taxi sangat cocok untuk chingudeul yang berwisata beramai-ramai karena bisa menampung 8 orang atau lebih. Selain itu, taksi ini dilengkap dengan penerjemah bahasa melalui telefon, mesin debit, dan juga mesin kartu kredit. Tarif yang dikeluarkan oleh Jumbo Taxi juga mirip dengan Deluxe Taxi. Selain itu, dengan bagasi yang cukup besar, chingudeul bisa membawa barang lebih banyak. Nomer telefon pemesanan 02-888-2000 (Inggris dan Jepang).

PERHATIAN : Jika chingudeul ingin memesan Jumbo Taxi, pastikan costumer servicenya untuk tidak memesan Mobil Van. Walaupun bentuknya hampir mirip, biaya Mobil Van berdasarkan ukuran dan jumlah bagasi, dan juga bisa negosiasi masalah tarif karena bukan melalui argometer. Jumbo Taksi memiliki label “JUMBO TAXI” di tanda bagian atas dan sisi mobil.

Perbedaan Jumbo Taxi dengan Mobil Van



  • International Taxi
Contoh taksi yang masuk katagori International Taxi

Sejak tanggal 1 Mei 2009, Korea meluncurkan layanan khusus "International Taxi", dimana pengemudi taksi dapat berbicara bahasa Inggris atau Jepang. Untuk menggunakan International Taxi, chingudeul harus melakukan pemesanan atau reservasi terlebih dahulu. Biaya taksi dapat dihitung berdasarkan argometer, tujuan, atau waktu. Misalnya, jika chingudeul memilih untuk menyewa taksi reguler selama 3 jam akan dikenakan biaya ₩ 50.000, dan chingudeul bahkan dapat menyewa selama satu hari untuk ₩120.000. Chingudeul bisa membayar tarif taksi dengan tunai atau via kartu kredit Internasional (VISA, MASTER, AMEX, JCB).

Selain itu, bandara Incheon dan Gimpo menyediakan pusat informasi International Taxi, dimana chingudeul dapat melakukan reservasi, memeriksa status pemesanan yang ada, dan juga menerima berbagai informasi bermanfaat lainnya. Ada juga ruang tunggu khusus untuk International Taxi.

Chingudeul juga bisa bertanya-tanya dan memesan International Taxi dengan menelfon call center eksklusif (1.644-2.255). Layanan ini tersedia dalam bahasa Inggris dan Jepang, dan pelayanannya selama  24 jam sehari, 365 hari setahun non-stop. Reservasi juga dapat dilakukan secara online diwww.intltaxi.co.kr

☞ Lokasi Pusat Informasi International Taxi di Bandara :
Bandara Incheon: Antara Pintu 8 dan Pintu 9 dibagian kedatangan penumpang (Tel: 070-7508-2255).
Bandara Gimpo: Antara Pintu 2 dan Pintu 3 dibagian kedatangan penumpang.

☞ Reservasi : http://www.intltaxi.co.kr:8099/intltaxi/html/en/reservation/airport_seoul.jsp

  • Brand Taxi (Call Taxi)

Dengan menggunakan jaringan GTS yang ada di dalam taksi ini, call center bisa langsung mengecek lokasi taksi yang kosong yang terdekat. Sehingga chingudeul bisa mendapatkan taksi dengan cepat. Taksi jenis ini mirip dengan Regular Taxi, tarifnya juga sama dengan Regular Taxi. Jika chingudeul menggunakan call center untuk taksi, biaya panggilan tambahannya ₩1.000. Biaya panggilan tambahan hanya dikenakan ketika tarif mencapai ₩10.000 atau kurang. Jika tarifnya lebih dari ₩10.000, biaya panggilan akan dibebaskan. Jika chingudeul berencana untuk menggunakan layanan Brand Taxi, hubungi 1330 TT call center (Pusat Tourist Information) atau meminta hotel atau staf guesthouse untuk mengatur layanan.

* 1330 tt call center: +82-2-1330
* 120 Dasan Call Center: +82-2-120



Source :  Korea Tourism Organization (Indonesia)

Berbelanja di Bujeon Market Town


 


Busan adalah kota yang tidak kalah menyenangkan dibanding dengan Seoul. Disini juga terdapat pasar yang lengkap dan menjadi jujugan wisatawan untuk membeli kebutuhan sehari-hari plus beraneka barang khas Korea Selatan.


Bujeon market town berada di Seomyeon dan terdiri dari 6 area meliputi Bujeong Market, Bujeon Complex Shopping Center, Seomyeon Complex Market, Busan Electronic Complex Market, Bujeon Shopping Center dan Bujeon Gingseng Market.

Pasar Bujeon adalah salah satu contoh pasar tradisional yang berhasil direvitalisasi menjadi pasar modern. Dari hasil survei baru-baru ini, Bujeon market town adalah salah satu objek wisata yang masuk kedalam katagori populer di mata para wisatawan. Pasar ini bahkan juga terkenal di kalangan turis Jepang. Tak heran jika saat mengunjungi tempat ini kita akan sering bertemu dengan para pelancong dari Jepang yang sedang berbelanja. Dengan berbagai produk yang tersedia, harga yang murah, pertunjukkan budaya yang beberapa kali dihelat serta Korean wave yang sedang booming, tak mengejutkan jika jumlah wisatawan yang mengunjungi Bujeon market town terus meningkat dari hari ke hari.

 


Pasar ini tidak hanya hidup di pagi hingga siang hari. Saat malam Bujeon market town berubah menjadi night market pada setiap hari Sabtu. Ada banyak barang-barang yang menarik saat night market. Ada Nakta Jangteo yang yang menjual berbagai benda seni, kerajinan dan karya kreatif lainnya dan Citizen Janteo yang menjual barang-barang antik. Tidak hanya itu, di depan Bujeong Station dihelat berbagai macam pertunjukkan tari, drama, tari jalanan, pantomim dan pertunjukkan akrobatik lainnya. Jadilah Bujeon market town ini tidak sekedar pasar biasa tapi juga tempat pertunjukkan budaya.

Oya, dari segi bangunan, pasar Bujeon sangat layak untuk dikunjungi. Setiap toko sudah beratap serta jalan diaspal dengan beton berwarna. Pengunjung tidak perlu risau jika musim penghujan tiba karena  Anda tidak perlu repot membawa payung. Sedikitnya ada 168 toko yang menjadi penghuni Bujeon market town yang semuanya sudah dilengkapi dengan papan nama dan lampu. Tenda-tenda pedagang kaki lima juga cukup rapi berjajar sehingga walaupun pasar selalu penuh sesak, kita tetap bisa nyaman berjalan.

 

 Untuk mencapai pasar ini, Anda bisa menumpang subway menuju Bujeon Station dan keluar dari pintu 1. Selain pasar Bujeon, selama di Busan kita bisa mengunjungi seperti pantai Haeudae, pantai Gwanganli dan taman peristirahatan Taejongdae. Beberapa hotel yang ada di Busan adalah Lotte Hotel Busan, Angel Hotel dan New Life Tourist Hotel. Selamat bersenang-senang!

Serpihan Sejarah Silla di Anapji Pond


 


Anapji Pond atau kolam Anap adalah kolam buatan yang terletak di Taman Nasional Gyeongju, Korea Selatan dan merupakan bagian dari kompleks kerajaan Silla. Kolam ini dibuat pada masa pemerintahan Raja Munmu yang memerintah selama 14 tahun tepatnya pada 674 Masehi. Pembangunan kolam Anap untuk memperingati penyatuan Dinasti Silla.


Anapji Pond berdiri di area benteng Wolseung. Benteng itu kini sudah hancur dan tinggal reruntuhannya saja. Kolam Anap dibangun sedemikian rupa agar keindahannya bisa dinikmati banyak orang. Ada gunung kecil buatan, bunga-bunga indah yang ditanam dan hewan langka yang dibawa untuk membuat taman ini semakin eksotis. 

 Pada tahun 1974, dilakukan penggalian terhadap sebuan bentuk di dasar kolam yang diperkirakan setinggi 18 meter dengan diameter 200 meter. Setelah penggalian dilakukan ternyata ditemukan adanya 3 pulau yang berada di kolam ini. Tidak hanya itu, pada saat kolam terkuras untuk perbaikan, para pekerja menemukan banyak peninggalan di bawah kolam. 

 Sedikitnya ada 30.000 item yang bisa diselamatkan dan kemudian menjadi koleksi Museum Nasional. Restorasi besar-besaran pada saat itu juga menyentuk perbaikan tiga bangunan yang sekarang berdiri di tepi kolam Anap.


 


 Kolam Anap yang menerima wisatawan sejak pukul 9 pagi hingga 10 malam tersebut tidak hanya dikunjungi karena nilai sejarahnya. Lebih dari itu, pemandangan kolam Anap yang indah dan asri membuat siapapun ingin mengabadikannya. Banyak sudut-sudut menarik di kolam Anap yang bisa Anda bidik untuk menghasilkan foto yang bagus. Apalagi jika bunga teratai yang ada di kolam sedang mekar. Warna-warnanya indah memenuhi hampir seluruh kolam hingga airnya tidak terlihat. Kolam Anap pun menjelma menjadi kolam bunga yang indah.

Anapji Pond dapat Anda kunjungi dengan menumpang bus nomor 11 atau 601 dari Gyeongju Station. Atau bisa juga dengan naik bus dari Geyongju bus terminal menuju Gyeongju National Museum. Jarak Anapji Pond hanya sekitar 3 menit perjalanan dari pemberhentian bus tersebut. Untuk masuk ke kolam buatan ini, Anda harus membayar tiket masuk seharga 1000 Won untuk pengunjung dewasa, remaja 500 Won dan anak-anak 400 Won. Jika Anda mengunjungi kolam Anap dengan rombongan, maka tarif masuknya jauh lebih murah.

 Source :wisatakorea

Pantai Hajodae, Tujuan Wisata Untuk Keluarga


 


Jika Anda ingin menghabiskan waktu plesiran bersama keluarga, jangan lewatkan pantai Hajodae. Di pantai ini, Anda dan keluarga bisa menikmati waktu menyenangkan bersama dengan aneka aktivitas yang seru.


Hajodae berada di sebelah selatan Naksansa dengan kedalaman air 0,5 – 1,5 meter dan pasir putih yang membentang di 1,5 km, Hajodae menjanjikan aktivitas liburan yang tak terlupakan. Saat akhir pekan atau musim liburan, bibir pantai Hajodae akan dipenuhi pelancong yang ingin menghabiskan hari dengan bermain pasir dan air. Ada yang berenang, mendirikan tenda dengan aneka warna serta, berantai di bawah payung-payung pantai dan masih banyak lagi. Singkat kata, Hajodae membuat pengunjungnya betah berlama-lama menikmati indahnya panorama. 

Bagi penikmat sunset, Anda bisa menunggu matahari terbenam dan menyaksikan keindahan pantai ini kala warna jingga seolah menyulap semua warna di pantai menjadi senada.  Di malam hari, keindahan pantai ini masih berlanjut karena ada mercusuar yang menerangi sejak pukul 9 malam hingga 7 pagi. Dari menara mercusuar ini kita juga bisa melihat seluruh keindahan pantai Hajodae dari ketinggian.

 

 Pantai yang dibuka untuk umum pada tahun 1976 ini memang cukup populer dan menjadi jujugan para keluarga dan turis yang ingin berkemah. Di kawasan ini juga terdapat sumber air hangat, Osaekoncheon, sumber mata air alami Osaekyaksu, Naksansa, Seorak National Park, Odaesan National Park, Tongijeonmangdae dan Hajodeungdae. Benar-benar kawasan wisata yang lengkap karena berdekatan dengan destinasi lainnya yang tak kalah indahnya. Waktu terbaik mengunjungi pantai ini adalah pertengahan bulan Juli hingga Agustus.

Hajodae beach, tepatnya berada di 13 km sebelah selatan Yanyang-Gun, Korea Selatan. Di belakang pantai ini terdapat hutan pinus. Di atas tebing sekitar pantai terdapat paviliun berbentuk heksagonal yang disebut dengan “Hajodae”. Paviliun ini dipercaya menjadi tempat persembunyian dari para pengikut dari periode Joseon (1392 – 1910) bernama Haryun (1347 – 1416) dan Jojun (1346 – 1405). Mereka menghabiskan tahun terakhir hidup mereka ditempat ini.

 


 Anda bisa mengunjungi pantai ini dengan naik bus dari Yangyang Intercity Bus Terminal menuju Gangneung atau Jumunjin dan turun di Hajodae. Atau naik taksi dari Yangyang Intercity Bus menuju Hajodae dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Ada juga bus yang langsung menghubungkan antara Gangneung dan Hajodae. Selama liburan disini, Anda bisa menginap di hotel terdekat seperti Sorak Park Casino Hotel, Goodstay Ritzcal Hotel dan Tong Yang Resort.



 Source :wisatakorea

Keindahan Musim Semi di Jinhae


Musim semi di Korea Selatan adalah musim yang menjanjikan banyak pemandangan indah yang layak untuk difoto. Salah satunya di Kyeong-Wha Station dan jembatan romantis di Jinhae.


 



Secara umum kawasan Jinhae adalah salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan saat musim semi. Pemandangan yang paling menakjubkan dari tempat ini adalah saat bunga Cherry berguguran dan memenuhi beberapa sudut kota.

Saat bunga bemekaran dan akhirnya jatuh memenuhi jalan-jalan disini, saat itulah momen paling menakjubkan di Jinhae. Itu sebabnya, warga setempat akan menyebutkan sedikitnya 3 hal jika ditanya apa yang menjadi ikon kota ini. Yang pertama adalah pohon cemara yang melambangkan keadilan dan kemakmuran. Kedua, burung camar yang mencerminkan semangat dan progresivitas warga. Lalu yang ketiga adalah bunga yang selain mempercantik kota dengan aroma dan warnanya juga melambangkan warga Jinjahe yang tulus dan rajin.

Sedikitnya ada dua sudut indah di Jinhae saat musim semi tiba. Yang pertama adalah Yeojwacheon. Kawasan ini adalah salah satu sudut terbaik di Jinhae untuk melihat bunga-bungan Cherry berguguran. Yeogwacheon merupakan lokasi dari jembatan yang menjadi tempat syuting serial Romance. 

Dalam salah satu adegannya diperlihatkan pertemuan tak sengaja antara Kwan-Woo dan Chae-won. Setelah episode pertemuan itu tayang jembatan ini langsung populer dan menjadi incaran para turis untuk berfoto atau sekedar melihat dari dekat. Jembatan ini kemudian dikenali dengan nama jembatan romantis (romance bridge) Jinhae.


  


Sudut kedua yang tak kalah indahnya adalah jalur kereta api Kyeong-Wha Station. Para fotografer yang memadati tempat ini biasanya menunggu momen saat kereta api lewat bersamaan dengan bunga Cherry yang berguguran. Pada saat itulah, mereka akan berebutan untuk mengabadikannya dan berharap mendapatkan foto yang terbaik. Foto-foto ini adalah sarana paling ampuh untuk menunjukkan keindahan Jinhae saat musim semi.

 Nah, karena keindahan kota ini kemudian dimanfaatkan oleh pemerintah setempat untuk menggelar Jinhae Gunhangje Festival yang biasanya dilakukan pada bulan April hingga Mei. Festival ini rutin digelar setiap tahun sejak 1963. Wisatawan dan penduduk setempat dapat menikmati pemandangan yang indah dari bunga Cherry yang bermekaran. Jangan lupa untuk menjadi peserta dalam berbagai gelaran seni budaya dan pameran produk khas Korea. Perhelatan ini turut menyumbangkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jinhae yang mencapai 1 juta setiap tahunnya.

Untuk mencapai tempat ini Anda bisa naik bus dari Seoul Nambu Bus menuju Jinhae dengan waktu tempuh sekitar 4 jam 20 menit.


Source :  wisatakorea

10 Festival Musim Semi Paling Indah di Korea


Musim semi di Korea adalah saat dimana bunga Sakura, Maehwa, Canola dan bunga-bunga yang lain bermekaran. Tentu saja saat tersebut panorama Korea menjadi sangat indah. Kunjungan wistawan meningkat tajam. Tak ketinggalan aneka festival pun digelar, semuanya menonjolkan keindahan bunga-bunga yang sedang merekah. Musim semi biasanya jatuh pada bulan Maret-April. Berikut adalah 10 festival musim semi terindah di Korea Selatan.



1. Gwangyang International Maehwa Festival

 


Festival ini berlangsung di Desa Maehwa dekat dengan kota Gwangyang, Provinsi Jeollanam-do. Desa ini memang dikenal sebagai daerah yang ditumbuhi pohon plum paling banyak di Korea. Bahkan nama desanya pun menggunakan nama “Maehwa” yang bermekaran saat musim semi tiba. Saat bunga Maehwa mekar sempurna panorama desa ini pun sangat indah. Warna putih kelopak Maehwa ada di setiap sudut desa. Bersamaan dengan bermekarannya Maehwa saat musim semi digelarlah Gwangyang International Maehwa Festival. Festival yang biasanya dilakukan pada bulan Maret ini selalu dijubeli wistawan dari dalam dan luar negari. Setiap tahunnya festival ini mengusung tema-tema yang berbeda. Misalnya tema tentang manfaat dan gizi buah Maesil. Maesil adalah buah dari pohon Maehwa yang berasal dari Cina. Uniknya, pohon ini sudah ada di Korea sejak 1500 tahun lalu. Sejak saat itu bangsa ini menggunakan Maesil untuk kepentingan medis.



2. Gurye Sansuyu Festival

 

Desa Sangwi adalah desa tempat bunga Sansuyu bermekaran dan menjadi daya tarik utama wisata alam di Gurye. Di daerah ini, kita dapat berjalan ke sekitar desa melalui jalur dinding batu yang dipenuhi dengan bunga-bunga berwarna kuning sepanjang 2 km dari Sangwi sampai Hawi. Di Korea, bunga Sansuyu dibuat untuk bahan teh, alkohol dan makanan yang semuanya dapat Anda cicipi saat mengunjungi festival ini. Tidak itu saja, kita juga bisa menikmati berbagai acara festival sepeti pesta kembang api dan beberapa event budaya. Sedikitnya ada 15 pertunjukan dan acara kebudayaan yang dipertunjukkan termasuk pertunjukan adat, musik dan lomba menyanyi. Berbagai kegiatan di Gurye Sansuyu Festival memang mampu menyenangkan semua pengunjung dan penduduk lokal. Pemandangan gunung yang kekuningan, hembusan angin yang lembut membuat kita semua segar, sehat dan bersemangat menyambut musim semi yang indah. 



3. Jinhae Gunhanje Festival

 


Jinhae adalah salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan saat musim semi. Pemandangan yang paling menakjubkan dari tempat ini adalah saat bunga Sakura berguguran dan memenuhi beberapa sudut kota. Saat bunga bemekaran dan akhirnya jatuh memenuhi jalan-jalan disini, saat itulah momen paling menakjubkan di Jinhae. Keindahan kota ini lantas dimanfaatkan oleh pemerintah setempat untuk menggelar Jinhae Gunhangje Festival yang biasanya dilakukan pada bulan April hingga Mei. Festival ini rutin digelar setiap tahun sejak 1963. Wisatawan dan penduduk setempat dapat menikmati pemandangan yang indah dari bunga Sakura yang bermekaran. Perhelatan ini turut menyumbangkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jinhae yang mencapai 1 juta setiap tahunnya. 



4. Jeju Cherry Blossom Festival


 


Saat musim semi, kecantikan Jeju pun berlipat. Jeju bahkan disebut sebagai pulau dengan bunga sakura paling banyak setiap tahunnya. Tidak itu saja, bunga sakura di Jeju adalah jenis bunga dengan kelopak terbesar. Pesona inilah yang akan memanjakan pengunjung Jeju Cherry Blossom Festival yang biasanya dilaksanakan pada bulan Maret – April. Berbagai acara digelar pada Jeju Cherry Blossom Festival. Selain menikmati keindahan bunga sakura kita bisa menonton konser terbuka yang gratis untuk setiap pengunjung. Konser ini bertempat di depan Sports Complex Plaza. Juga ada berbagai makanan tradisional yang mendirikan stan di area konser. Jeju Cherry Blossom Festival juga menggelar berbagai konser jazz, konser rakyat Jeju, konser instrumental dan berbagai pertunjukkan lainnya. Masih di festival yang sama pengunjung berkesempatan untuk melihat beberapa panorama Jeju yang ditumbuhi bunga liar. Pemandangan ini tidak kalah indahnya dengan beberapa sudut Jeju yang dipenuhi bunga Sakura bermekaran.



5. Cheungpunghoban Cherry Blossom Festival

 


Cheongpunghoban Cherry Blossom Festival biasanya dilaksanakan di danau Cheongpungho. Saat musim semi Cheongpungho dipenuhi bunga Sakura putih, Azalea, dan bunga-bunga liar yang tumbuh dan memberikan tambahan keindahan untuk danau ini. Selain pemandangan alam yang menakjubkan, pengunjung festival juga bisa memilih pameran dan pertunjukkan yang disukai. Tidak itu saja, ada permainan bungee jumping dan olahraga air yang dilakukan di Danau Cheongpungho. Penyelenggara festival ini memang tidak salah sudah menunjuk Danau Cheongpungho sebagai tempat diselenggarakannya festival musim semi. Bagaimana tidak, saat aneka bunga bermekaran, maka air di danau ini akan merefleksikan keindahan tersebut. Jernihnya air danau menambah suasana eksotis dan menjadi buruan bagi para penghobi fotografi yang datang kesini. 



6. Hwagae Cherry Blossoms Festival

 


Ketika bulan April tiba Hwagae seperti berkarpet salju. Itu adalah ungkapan untuk menggambarkan suasana Hwagae saat musim semi tiba saat bunga-bunga putih yang indah bermekaran. Hwagae yang terletak di Gyeongsangnam-do ini adalah salah satu kawasan yang ditumbuhi pohon bunga Sakura terbanyak di negeri gingseng ini. Itu sebabnya Hwagae Cherry Blossoms Festival adalah gelaran paling banyak menyedot perhatian wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Yang paling terkenal dari gelaran festival bunga sakura ini adalah The 10ri Blossom Road. “Ri” adalah satuan unit pengukuran tradisional Korea yang setara dengan 4,5 km. Jalan ini disebut juga dengan “marriage road”. Hal itu untuk menggambarkan betapa ruas ini sering disusuri oleh pasangan-pasangan yang sedang dimabuk asmara. Selain keindahan yang menakjubkan dari bunga Sakura, ada beberapa pertunjukan budaya yang akan menyambut para tamu. Pertunjukkan itu bisanya digelar di pasar Hwagae dan berbagai restoran yang menyajikan masakan tradisional daerah ini seperti Euneo-hoe dan Chamgetang.



7. Incheon Baeksa Sansuyu Blossom Festival


 



Pohon Sansuyu memang telah tumbuh alam selama lebih dari 100 tahun di Incheon. Pada awal musim semi, pohon-pohon ini berubah warna menjadi kuning cerah. Saat musim gugur, pohon indah ini berubah warna menjadi merah. Bersamaan dengan musim semi digelarlah Incheon Baeksa Sansuyu Flower Festival. Selama festival, pengunjung dapat berpartisipasi dalam permainan tradisional rakyat Korea dan menyaksikan parade bunga Sansuyu. Selama festival ini diadakan, jumlah pengunjung yang datang ke desa ini pun meningkat. Diantara mereka adalah para fotografer profesional yang berlibur ke Baeksa dan mengabadikan momen ini. Acara lainnya yang bisa kita nikmati adalah festival pemainan Tuho dan Geunetagi. Ada juga pameran foto dan acara budaya lainnya. Selain itu ada acara-acara seru seperti membuat sabun dan nasi beras dengan Sansuyu. 



8. Yeuido Spring Flowers Festival

 


Yeuido Spring Flower Festival diadakan setiap tahun pada bulan April. Saat itu Korea sedang mengalami musim semi dengan bunga sakura yang bermekaran di sepanjang jalan-jalan Yeuido, Seoul. Saat musim semi, ada sekitar 1400an pohon Sakura yang mekar sempurna, tepatnya di Yunjungno Avenue, berada di samping gedung National Assembly. Berbagai acara diadakan di kawasan ini untuk memanjakan para turis yang terpesona dengan bunga Sakura yang indah. Jalan-jalan yang menjadi sudut favorit saat Sakura mekar pun dipasang lampu penerangan sejak pukul 6.30 sore. Alhasil, kita tak hanya bisa menikmati Sakura saat siang hari namun juga saat hari sudah mulai gelap. Bahkan malam di musim semi ini menjadi sangat semarak karena lampu tersebut memberikan nuasa romantis bagi siapapun yang sedang bersantai menikmati kehidupan malam kota Seoul. Cara paling baik untuk berwisata saat Yeouido Spring Flower Festival adalah dengan menghabiskan waktu dari sore hingga malam di Yeouido.



9. Jeju Canola Flower Festival

 


Canola Flower Festival dimulai pada bulan April saat seluruh pulau Jeju dipenuhi dengan bunga-bunga Canola yang cantik. Festival ini adalah event yang paling terkenal dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jeju dengan signifikan. Selain melihat dari dekat festival yang digelar, para pengunjung juga terlibat dalam acara untuk menularkan semangat dan kegembiraan di musim semi pulau Jeju. Ada beberapa tempat wisata lainnya yang juga dipenuhi dengan Canola yang merekah seperti di Jusangjeollo dan Pasific Land yang memesona. Berbagai aktivitas yang dilakukan para wisatawan dalam festival ini adalah jalan-jalan di sudut-sudut yang dipenuhi Canola bermekaran, hiking dan bersepeda. Beberapa penghobi fotografi tak mensia-siakan acara ini untuk mengabadikan sebanyak mungkin momen indah yang bisa ditangkap. Pemandangan Jeju yang serba kuning, aktivitas para wisatawan, gelak ria penduduk setempat adalah objek foto yang sayang untuk dilewatkan. Oya, jangan lupa untuk memesan tiket jauh-jauh hari karena saat festival berlangsung tiket pesawat menuju Jeju bisa dipastikan sudah habis hanya beberapa sebelum hari H. Anda sebaiknya mempersiapkan perjalanan wisata ini dengan seksama jika tak ingin ketinggalan pemandangan indah musim semi di Jeju.


10. Hampyeong Butterfly  Festival

 


Selama festival, seluruh kota Hampyeong, Provinsi Jeollanam-do, menjelma menjadi kota yang dipenuhi dengan kupu-kupu. Tidak itu saja, berbagai sudut kota ini pun dipercantik dengan semua ornamen yang bertema kupu-kupu termasuk lampu dan dekorasinya. Singkat kata, kupu-kupu menjadi suguhan utama kota ini selama festival berlangsung. Selain memamerkan kupu-kupu, festival ini juga menampilkan bermacam-macam serangga dan tanaman air. Tidak itu saja, berbagai hewan dan tumbuhan juga menjadi sarana belajar yang baik bagi semua pengunjung khususnya anak-anak yang ikut mengunjungi festival ini. Hampyeong Butterfly Festival yang rutin setiap tahun dihelat ini biasanya dipusatkan di Hampyeong Expo Park Area



Source :panduanwisata